BREAKING NEWS

iklan footer 2

Minggu, 09 Januari 2022

KLASIFIKASI BISNIS, TIPE STRATEGI PERUSAHAAN, STANDAR ISO 9000 DAN ISO 14000


 

  1. Bentuk kepemilikan bisnis adalah bentuk kegiatan dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya, sumber modalnya, apa tujuannya, sehingga dapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis. Jelaskan klasifikasi bisnis berdasarkan kegiatannya.

Berdasarkan kegiatannya, bisnis dapat dikelompokkan menjadi hal-hal berikut

                         a)       Manufaktur

yaitu bisnis yang menghasilkan produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Selain dari bahan mentah menjadi produk jadi, perusahaan manufaktur adalah mencakup industri yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi, atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Perusahaan manufaktur juga dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan produk yang dibutuhkan oleh pasar. Semakin besar permintaan dari pasar, maka semakin banyak juga proses produksi yang akan dilakukan oleh pihak tersebut. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti industri otomotif, elektronik, industri mesin dan alat berat, kimia, rokok, logam tekstil dan garmen.

 

                         b)       Bisnis Jasa

yaitu bisnis yang menghasilkan barang yang tidak berwujud,artinya suatu bidang bisnis yang menjual dan menawarkan produk dalam bentuk pelayanan jasa. Bisnis jasa atau sering disebut sebagai perusahaan yang menyediakan layanan jasa menawarkan keahlian tertentu yang bermanfaat untuk konsumen yang membutuhkan. Contoh bisnis jasa yang populer di Indonesia adalah  jasa travel, jasa laundry, jasa penjualan tiket, jasa pijat atau akupuntur, tukang cukur, permak, jasa pendidikan.

 

                         c)       Pengecer dan distributor

merupakan pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Perusahaan distributor pihak yang membeli produk secara langsung dari produsen dan menjualnya kembali ke retailer/ pengecer, atau bisa juga menjual langsung ke konsumen akhir, sementara pengecer adalah pihak yang akan menjual barangnya ke konsumen tingkat akhir secara satuan dengan harga tinggi. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen merupakan distributor atau pengecer.

 

                         d)       Bisnis pertanian dan pertambangan

bisnis pertanian yaitu merupakan kegiatan dalam usaha mengembangkan (reproduksi)   tumbuhan dan  hewan  supaya   tumbuh   lebih   baik untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya bercocok  tanam, beternak,  dan melaut. Pertanian juga  sebagai jenis  usaha  atau kegiatan  ekonomi  berupa  penanaman tanaman  atau usaha tani (pangan,  hortikultura,  perkebunan,  dan  kehutanan),  peternakan  (ternak)  dan  perikanan (budidaya dan menangkap). Sedangkan bisnis pertambangkan bisnis yang berkaitan dengan pencarian,penyelidikan, penambangan, pengolahan sampai penjualan barang tambang. Baik berupa mineral atau batu-batuan yang memiliki nilai ekonomis.

 

                         e)       Bisnis finansial

bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal. Finansial juga dapat dipandang dari aspek administrasi.Dalam arti bagaimana mengatur uang masuk dan keluar dalam suatu usaha atau lembaga. Dalam kondisi bisnis finansial dikatakan baik jika ada sistem manajemen yang teratur dan bisa dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak terkait. Bisnis ini dapat dilihat pada sektor perbankan, Perusahaan Leasing dan Kredit Barang, asuransi, pasar modal, pegadaian, dan masih banyak lagi bisnis finansial lainnya.

 

                          f)       Bisnis informasi

bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan kembali properti intelektual (intellectual property). Bisnis informasi ini dapat dilihat misalnya pada perusahaan pertelevisian, radio, surat kabar, majalah, penulis buku-buku , dan berbagai jenis informasi lainnya yang dapat digunakan.

 

                         g)       Utilitas

bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang biasanya didanai oleh pemerintah dan merupakan perusahaan yang dimonopoli oleh pemerintah. Utilitas juga memiliki konsep penting yang mengukur preferensi atas sekumpulan barang dan jasa.

  

                         h)       Bisnis real estate

bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan. bisnis real estate juga bisnis yang berjalan untuk memperjual belikan tanah sekaligus bangunan yang ada diatasnya. Bisnis real estate juga dikenal dalam bidang perumahan. Real estate di Indonesia mulai berkembang sejak pemerintahan mengatur real estate sebagai sebuah industri pada tahun 1974.

 

                          i)        Bisnis transportasi

bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. Bisnis ini juga dapat diartikan sebagai bidang usaha yang menyediakan jasa pengangkutan atau pemindahan barang dan/atau manusia dengan jarak serta moda tertentu yang digunakan. Contoh usaha bisnis dalam bidang transportasi antara lain agen travel, angkutan umum, jasa antar barang, taksi online, ojek online, kurir.

 

  1. Perusahaan biasanya menyusun tujuan jangka menengah ini pada beberapa bidang atau departemen, seperti pemasaran keuangan, sumber daya manusia, Operasional, dan sebagainya. Sementara tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang harus dicapai dalam jangka waktu satu tahun. Sama halnya dengan tujuan jangka menengah tujuan jangka pendek juga disusun untuk berbagai bidang. Setelah tujuan dan sasaran perusahaan tersusun, perusahaan kemudian menyusun Strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Jelaskan mengenai strategi dan tiga tipe strategi perusahaan.

      Strategi bisnis merupakan suatu proses yang membantu organisasi dalam mempertahankan kesesuaiannya dengan lingkungan. Strategi bisnis juga upaya perusahaan dalam mengambil kebijakan dan pedoman yang memiliki komitmen dan tindakan yang terintegrasi serta dirancang untuk membangun keunggulan dalam persaingan bisnis untuk memenuhi dan mencapai tujuan bisnis.

                         a)       Strategi korporasi (corporate strategy)

Ini adalah strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan yang bertujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan bagi manajemen berbagai macam bisnis ini produk. 

Ada tiga jenis strategi yang dapat dipakai pada tingkat strategi int, yaitu

 

·       Strategi pertumbuhan growth strategy) Strategi yang berdasarkan pada tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan

·       Strategi stabilitas (stability strategy) Strategi yang menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan lainnya, sehingga aktivitas perusahaan meningkat.

·       Refrenclonent strategy Strategi yang yang diterapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.

  

                         b)       Strategi Bisnis (business Strategy)

Stategi ini digunakan pada tingkat produk atau unit bisnis dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa. 

Terdapat tiga strategi yang dapat digunakan pada strategi tingkat bisnis. Yaitu:

·       Strategi kepemimpinan biaya

Dalam strategi ini, perusahaan berusaha menekan biaya produksi. Dengan biaya produksi yang rendah, laba bersih yang didapat tentu bisa melejit. Inilah yang akan meningkatkan angka penjualan dan market.

·       Strategi diferensiasi

Strategi perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang unik, yang berbeda dengan pesaing. Keunikan inilah yang merupakan superior value bagi konsumennya.

·       Strategi fokus

Biasanya digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. 

Strategi pada tingkat ini biasanya digunakan atau dirumuskan pada oleh para manajer yang diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola bisnis yang bersangkutan.

  

                         c)       Strategi fungsional ( fungsional strategy )

      Merupakan strategi yang khusus sesuai dalam bidang manajer, yaitu pemasaran, keuangan, operasional, dan sumber daya manusia yang disusun untuk mencapai sasaran korporasi melalui kegiatan fungsionalnya secara efektif. Strategi fungsional juga disebut sebagai value-based-strategy. Yang berfokus pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan.

  1. Untuk mengetahui kualitas atau mutu sebuah barang maupun jasa dapat melihat dari standar mutu yang dimiliki perusahaan. Sebagai organisasi global, ISO menjadi standar untuk jaminan mutu produk. Jelaskan perbedaan standar ISO 9000 dan ISO 14000.

Pada dasarnya, kedua jenis standar mutu tersebut sama-sama memiliki fokus pada peninjauan mutu. Meski demikian, keduanya memiliki perbedaan dalam hal aplikasinya di sisi perusahaan atau organisasi yang ingin menerapkan sebuah standar kualitas.

                         a)       ISO 9000

       ISO 9000 merupakan sebuah kumpulan prasyarat yang diberlakukan untuk sistem pengelolaan mutu. Secara sederhana digambarkan, ISO 9000 lebih sering digunakan untuk standarisasi kualitas manajemen perusahaan serta standar proses produksi yang terjamin mutunya, ISO 9000 menjadi sebuah standar yang dirumuskan berdasarkan kebutuhan konsumen. Dengan begitu, ISO 9000 juga memiliki klausul yang membahas tentang proses penanganan keluhan, pengujian hasil produksi, pengawasan proses produksi, hingga barang tersebut didistribusikan, baik ke retail maupun ke pelanggan langsung.

 

       ISO 9000 sangat penting dimiliki bagi perusahaan yang ingin memasarkan produk serta jasanya ke pasar Eropa. Tak cuma perusahaan, pemasok pun mesti memiliki sertifikat ISO 9000 untuk bisa menembus regulasi bisnis di benua biru. Sebab, Eropa sangat ketat kala berbicara tentang mutu sebuah produk. Kepemilikan ISO 9000 pun tidak bisa menjamin seberapa baik kualitas barang atau jasa. Mengingat ISO 9000 hanya memantau hal-hal di balik layar. Untuk itu, terdapat produk turunannya seperti ISO 9001 dan ISO 9004 untuk kualitas barang maupun jasa.

 

    ISO 9001 bisa digunakan oleh perusahaan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Apa pun jenis produknya, seberapa pun skala usahanya, ISO 9001 dibuat secara umum untuk bisa digunakan siapapun. Sementara ISO 9004 lebih kepada pedoman bagi perusahaan yang kesulitan melakukan pengembangan produk. Klausul pada ISO 9004 tidak menjadi dasar standarisasi, karena sifatnya hanya sebagai penyumbang saran semata.

 

                         b)       ISO 14000

      Seperti halnya ISO 9000, ISO 14000 pun merupakan sebuah standar uji mutu suatu produk atau jasa. Bedanya, ISO 14000 adalah rangkuman standarisasi yang berkaitan dengan interaksi proses usaha dengan kelangsungan hidup atau lingkungan. ISO 14000 disusun agar perusahaan bisa mengurangi dampak buruk aktivitas produksi mereka terhadap lingkungan. Misalnya, aktivitas mereka sebisa mungkin tidak mencemari tanah, air, dan udara di sekitar mereka. Tujuan terpenting konsep standarisasi ISO 14000 adalah untuk menggalakan tata kelola lingkungan yang efisien. Sehingga perusahaan diharapkan memiliki perangkat produksi yang hemat, memiliki basis secara sistem, dan juga fleksibel. 

       Standarisasi yang satu ini juga mengharuskan perusahaan untuk mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku, terutama yang memiliki orientasi kepada lingkungan hidup. Oleh karena itu, ISO 14000 dianggap lebih memiliki banyak tuntutan ketimbang ISO 9000, ISO 14000 memiliki pendekatan yang sifatnya sukarela, Sebab ISO 14000 ini lebih menjadi sarana agar pihak perusahaan dapat melakukan komitmen terhadap lingkungan secara internal. Dengan adanya ISO 14000, kini setiap perusahaan di dunia memiliki visi yang sama tentang tanggung jawab lingkungan. Sebab, ISO 14000 bersifat universal dan bisa digunakan di belahan dunia manapun, Sehingga, penggunaan sertifikat ISO 14000 juga menjadi tanda bahwa tata kelola lingkungan yang dimiliki sebuah perusahaan sudah berkelas internasional.

   Dalam perkembangannya, ISO sebagai induk organisasi, terus mengupayakan agar standar ISO 9000 dan ISO 14000 bisa dilebur menjadi satu. Caranya dengan menambahkan tanggung jawab lingkungan dan sosial ke dalam salah satu klausul di dalam ISO 9000.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 CERDIK MEDIA BLOG. Designed by OddThemes