1. Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai nilai, jelaskan!
Manajemen rantai nilai menjelaskan tentang pengelolaan proses penciptaan nilai untuk konsumen. Kalau Rantai nilai (value chain) adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Dengan demikian rantai nilai bisa didefinisikan sebagai seluruh kegiatan organisasi yang diperlukan untuk menghasilkan nilai yang diinginkan oleh konsumen. Konsep ini sudah dipopulerkan oleh Michael Porter pada buku Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance tahun (1985).
Manajemen rantai nilai juga didefinisikan
sebagai suatu proses untuk mengelola aktivitas-aktivitas disepanjang rantai
nilai yang akan di tawarkan kepada konsumen. Manajemen rantai nilai pada
dasarnya kebih luas dibandingkan dengan manajemen rantai pasokan (supply chain
management) yang berorientasi secara internal yang mengefisienkann aliran bahan
baku ke perusahaan. Sedangkan manajemen rantai nilai berorientasi secara
eksternal yang mengefektifkan penciptaan nilai, dimulai dari aliran bahan baku
ke perusahaan, proses tranformasi dalam perusahaan, dan mengalirkan produk atau
jasa ke konsumen.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian manajemen!
pengendalian manajemen merupakan serangkaian usaha yang disusun secara sistematik untuk menetapkan standar prestasi tertentu dengan cara : merencanakan mendesain sistem umpan balik informasi (information feedback), membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar prestasi, menentukan apakah terjadinya penyimpangan dan mengukur apakah penyimpangan itu berarti signifikan, perlu melakukan perbaikan untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan.
Maka dari itu pengendalian manajemen
sangatlah penting karena dapat menjadi suatu hal yang berperan besar terhadap
laju perkembangan suatu perusahaan. Pengendalian juga diperlukan untuk
memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai apa yang direncanakan. Jika dalam
sebuah perusahaan tidak ada sistem pengendalian manajemen yang baik atau bahkan
tidak ada sama sekali, bisa jadi perusahaan itu akan rentan untuk mengalami
kemunduran. Sistem pengendalian
manajemen juga memiliki fungsi dalam sebuah perusahaan atau organisasi antara
lain :
· Melakukan motivasi kepada pekerja atau sumber daya
manusia yang bekerja di sebuah perusahaan agar mencapai perilaku, nilai dan
norma yang sesuai terhadap tujuan perusahaan.
· Melakukan perencanaan yang tepat untuk sebuah perusahaan
· Pengendalian dalam segala hal yang terjadi di sebuah
perusahaan
· Mengelola seluruh kegiatan yang terjadi di perusahaan
agar pelaksanaannya efisien dan efektif
· Menilai kinerja sumber daya yang ada di perusahaan
3. Apa saja tipe-tipe pengendalian itu?
Ada tiga tipe-tipe pengendalian dalam sebuah perusahaan
a)
Pengawasan
pendahuluan (Feedforward Control)
Menurut pendapat saya pengawasan ini sering disebut juga dengan Steering Control Ini dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan penyimpangan dari standar dan tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap diselesaikan (kegiatan belum dilaksanakan). Pengendalian ini semacam memerlukan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai perubahan-perubahan dalam lingkungan atau kemajuan-kemajuan dalam mencapai tujuan tertentu.
b)
Pengawasan
Concurrent
Menurut pendapat saya pengawasan concurrent maksudnya pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan melakukan kegiatan Pengawasan ini sering disebut pengawasan "Ya-Tidak", screening control, "berhenti terus" dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. . Tipe pengendalian ini kurang populer dibandingkan dengan tipe pengendalian feedforward Tetapi setidak tipe ini dapat digunakan sebagai pelengkap, dan digunakan bersama-sama dengan pengendalian feedforward. Penggunaan Bersama tersebut akan meningkatkan keamanan program atau kegiatan yang sedang dilakukan.
c)
Pengawasan
Umpan Balik (Feedback Control)
Menurut
pendapat saya Pengawasan ini biasa juga dikenal sebagai "Past-Action
Control yang mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan
dan pengukuran ini dilakukan setelah kegiatan terjadi. Pengendalian umpan balik kadang-kadang diperlukan untuk
tujuan lain, misalnya untuk tujuan penentuan bonus dan memotivasi karyawan.
4. Bagaimana pengawasan yang efektif itu?
Pengawasan yang efektif itu harus disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi, memenuhi standar yang telah ditetapkan dan biasanya sesuai dengan prinsip fleksibilitas. disamping itu pengawasan yang efektif harus mampu memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu dan mengarah pada upaya perbaikan. Pengawasan yang efektif dilakukan pada saat melakukan standar pelaksanaan dari tujuan perencanaan dan pemantauan kegiatan secara nyata untuk menghasilkan standar yang telah ditetapkan agar mencapai tujuan yang diinginkan.
Karakteristik pengendalian yang efektif juga harus disesuaikan dengan :
a. Rencana dan struktur organisasi
Sistem pengendalian yang baik harus mengikuti rencana yang terstruktur dan termonitor untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan yang direncanakan.
b. Disesuaikan dengan manajer
Artinya pengendalian yang baik juga harus sesuai dengan karakteristik manajer yang mengawasi atau diawasi. pengendalian yang baik dapat diterima manajer atau anggota organisasi karena sistem pengendalian mencapai tujuan organisasi dan tujuan individu organisasi.
c. Ekonomis
Sistem pengendalian biaya pelaksanaan sistem pengendalian harus lebih tinggi, dari biaya yang dikeluarkan yang diperoleh dari sistem tersebut.
d. Akurat
Sistem pengendalian harus diperlukan informasi yang akurat dan baik agar tidak menimbulkan masalah baru dan tidak merusak pengendalian akibat informasi yang tidak akurat.
e. Tepat waktu
Penginformasian harus tepat waktu agar pengambilan keputusan perusahaan juga bisa dilaksanakan pada waktu yang sudah direncanakan untuk perbaikan pada masa mendatang.
f. Fleksibel
Sistem pengendalian yang fleksibel juga harus berjalan dengan rencana yang fleksibel untuk menghindari kegagalan pelaksanaan rencana.
g. Objektif dan bisa dipahami
Sistem pengendalian yang baik harus jelas dan objektif agar informasi mudah dipahami. Biaya pelaksanaan sistem pengawasan harus lebih rendah, atau paling tidak sama dengan kegunaan yang diperoleh dari sistem tersebut.
h. Mengarah pada perbaikan
Sistem pengawasan yang baik harus bisa mengahasilkan informasi yang mengarah pada perbaikan informasi tersebut harus sampai pada pihak yang bertanggung jawab, yang diharapkan bisa memperbaiki kekurangan yang ada
i. Memfokuskan pada titik strategik
Pengawasan yang baik seharusnya memfokuskan pada titik strategis dimana kemungkinan penyimpangan terjadi cukup besar atau penyimpangan yang terjadi akan mengakibatkan kerugian besar.
Posting Komentar