BREAKING NEWS

iklan footer 2

Kamis, 06 Januari 2022

TEORI PENGUATAN (REINFORCEMENT THEORY), (B.F. SKINNER 1938)

1.     Jelaskan tentang teori Reinforcment !

 

Teori reinforcement seringkali di samakan dengan reward. Teori reinforcement membicarakan pentingnya peranan balasan (reward) dalam menciptakan perilaku tertentu. Teori ini mengatakan bahwa suatu perilaku akan diberi balasan yang menyenangkan maka perilaku tersebut akan diulangi lagi pada masa mendatang. Sebaliknya, jika suatu perilaku diberi hukuman (balasan yang tidak menyenangkan atau punishment) maka perilaku tersebut tidak akan diulangi lagi pada masa mendatang.

Pendakatan ini awal mulanya diterapkan dalam eksperimen menggunakan binatang. B. F. Skinner (1938) kemudian mempelajari proses belajar pada hewan dengan peralatan, sering disebut ‘The Skinner Boxs”, yang telah menaiki dinding yang diproyeksikan keluar oleh tuas dan nampan di bawahnya. Ketika tikus lapar menekan tuas, sebutir makanan jatuh ke nampan, yang bisa diakses hewan itu. Makanan itu digunakan sebagai hadiah, yang disebut Skinner sebagai 'penguat,' untuk perilaku menekan tuas. Dengan menggunakan prosedur dan peralatan ini, Skinner menunjukkan banyak fitur penguatan dan pentingnya pembelajaran. Kemudian psikolog B.F Skinner mengembangkan teori tersebut untuk manusia.

Teori reinforcement dapat digambarkan sebagai berikut;

         

      Stimulus               -             Respon                -           konsekuensi             -   Respon masa mendatang

1.     Apakah ada kritik terhadap teori ini? 

Kritik pada teori reinforcement tampak terlalu sederhana, perubahan perilaku manusia pada teori ini tampak seperti perubahan perilaku binatang atau robot, yang tampaknya menyalahi anggapan bahwa manusia merupakan makhluk yang dapat memilih. Perubahan perilaku manusia mempunyai kesan negatif dan dikhawatirkan dapat digunakan dengan salah oleh orang-orang yang “salah”. Tapi teori ini tampak lebih praktis karena manajer tinggal memberi konsekuensi positif terhadap perilaku baik, dengan harapan perilaku tersebut akan terulang. Dan manajer hanya menetapkan perilaku yang diinginkan atau tidak dan menetapkan balasan terhadap perilaku-perilaku yang adil dan jelas.

 

2.     Jelaskan tipe-tipe konflik ! Apakah anda pernah mengalaminya? Jelaskan dengan Bahasa sendiri pengalama ini!

 

1)    Konflik berdasarkan cakupan dalam organisasi :

a)    Konflik interpersonal

Konflik interpersonal adalah konflik antar orang-orang yang berada dalam suatu organisasi. Konflik ini muncul karena adanya perbedaan pandangan atau pendapat antar individu dalam suatu organisasi. Contoh , ada satu manajer menginginkan strategi pemasaran yang lebih agresif, sementara manajer lainnya menginginkan strategi pemasaran yang lebih konservatif. 

b)    Konflik intragrup

Konflik ini adalah konflik yang terjadi dalam kelompok, tim, atau departemen tertentu. Contoh, di dalam departemen pemasaran terjadi pertentangan pendapat. Satu manajer menginginkan iklan yang lebih besar, sementara manajer lainnya menginginkan iklan dikurangi, tetapi promosi langsung yang lebih diperbesar. 

c)     Konflik intergrup

Merupakan konflik yang terjadi antar departemen, kelompok, atau tim. Biasanya terjadi karena adanya saling ketergantungan, perbedaan persepsi, perbedaan tujuan dan meningkatnya tuntutan akan keahlian. Sebagai contoh, pada saat  terjadinya resesi ekonomi, departemen keuangan menginginkan pengetatan anggaran dengan memotong anggaran promosi, sementara departemen pemasaran menginginkan penambahan anggaran promosi karena melihat resesi sebagai kesempatan untuk melakukan penetrasi pasar, pada saat pesaingnya sedang lesu karena lesesi. 

d)    Konflik interorganizational

Konflik ini adalah konflik yang terjadi di antar organisasi yang dapat dinamakan persaingan (competition). Konflik demikian dianggap sebagai faktor yang menyebabkan timbulnya perkembangan produk-produk baru, teknologi baru dan jasa-jasa baru, pemanfaatan sumber daya lebih efisien. Konflik ini terjadi bergatung pada tindakan suatu organisasi yang menyebabkan dampak negatif terhadap organisasi lain.


2)    Menurut dari semua konflik diatas dan pengalaman saya , saya pernah mengalami pada konflik Interpersonal konflik ini terjadi pada saat pemilihan ketua OSIS di smk negeri 3 Purwokerto saat itu ada 2 calon ketua osis namanya arif dan duta, para siswa diminta untuk memilih undian calon ketua OSIS, pada saat pemilihan terjadi perbedaan pendapat teman saya jurusan tata boga maulana berpendapat “sudah pilih si arif saja orangnya disiplin pinter juga rajin ibadah” sementara si firman teman kelas saya berpendapat “mending pilih si duta aja dia orangnya lebih tegas lebih percaya diri”  dari pengalaman saya tersebut konflik ini terjadi karena perbedaan pendapat namun tindakan dan tujuan dimana hasil bersama sangat menentukan.

sumber referensi diambil dari berbagai sumber.

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 CERDIK MEDIA BLOG. Designed by OddThemes