BREAKING NEWS

iklan footer 2

Entertainment

Technology

Bisnis

Selasa, 18 Januari 2022

TEKNOLOGI DIGITAL- Apa itu teknologi digital? pengertian, contoh, dan pelayanan


A. TEKNOLOGI DIGITAL

    Pengertian teknologi digital. Teknologi digital adalah alat, system, perangkat, dan sumber daya elektronik yang menghasilkan, menyimpan, dan memproses data. contoh teknologi tersebut banyak kita lihat di sekeliling kita, seperti online games, telepon selular, multimedia, internet, website, perbankan digital (online), pembayaran digital, dan lainnya. 

    Perkembangan teknologi digital merupakan revolusi digital atau revolusi industri ketiga. Di dunia barat khususnya, di era modern, ada beberapa revolusi teknologi, seperti berikut ini.

1. Revolusi keuangan-pertanian (1600-1740)

2. Revolusi industri (1780-1840)

3. Revolusi teknis atau Revolusi industri kedua ( 1870-1920) 

4. Revolusi teknis sains ( 1940-1970)

5. Revolusi telekomunikasi dan informasi atau Revolusi digital, atau Revolusi industri ketiga (1975-sekarang).

Perkembangan revolusi digital didorong oleh dua hal, yaitu (1) perkembangan teknologi yang pesat dan (2) lingkungan masyarakat yang  semakin dinamis yang mengikuti perkembangan teknologi digital dan semakin mendorong perkembangan teknologi digital.

1. Internet mobil, Teknologi Awan (Cloud Technology), Internet of Things (IoT), Analisis Data Besar (Big Data Analytic), Globalisasi, Industri 4.0, Kecerdasar Buatan (Artificial Intelligence), Generasi Z, Perkembangan Ekonomi Berbagi (Sharing Economy).

Era digital sudah masuk ke Indonesia. Era digital sering disebut sebagai revolusi industri keempat. 

2. Kondisi Teknologi digital di Indonesia: meliputi, digitalisasi, pengeluaran IT, budaya start up.

3. Infrastruktur. 

4. Otoritas dan Aturan Hukum Berkaitan dengan Teknologi Digital.

B. Ada beberapa perusahaan digital di Indonesia antara lain: E-Commerce, Fintech, On Demand Service ( pelayanan atas permintaan).


1. Electronic commerce menggunakan platform digital untuk melakukan transaksi jual beli. Para pelaku e-commerce membentuk suatu asosiasi, yaitu IDEA (Asosiasi Electronic Commerce Indonesia). 

Penjual barang menggunakan platform e-niaga untuk mengiklankan barangnya di e-niaga. Pembeli melakukan pembelian e-commerce secara online. Misalkan pembeli memutuskan untuk membeli barang yang ditawarkan penjual, pembeli  melakukan pembayaran ke e-commerce, dan e-commerce kemudian membayar penjual untuk barang tersebut  setelah dikurangi biaya transaksi.

2. Fintech adalah perusahaan yang  menggunakan teknologi digital untuk mengumpulkan dana surplus dengan dana defisit. Berbagai jenis fintech  berkembang di Indonesia: crowdfunding, peer-to-peer lending, agregator, online payment, insuretech.

seiring perkembangan zaman, fintech di indonesia dimulai pada tahun 2006 yang masih sedikit perusahaan yang menggelutinya. kemudian pada tahun 2015 didirikan asosiasi fintech indonesia yang merubah kepercayaan masyarakat indonesia tentang fintech, ini mengakibatkan perusahaan fintech di indonesia mengalami pertumbuhan yang begitu pesat sampai 140 perusahaan yang terdaftar dalam fintech OJK.

kemudian pada tahun 2017, fintech kembali berkembang dan mendirikan fintech syariah yang bergerak pada prinsip islam. yang dinamakan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia.

3. On demand service (pelayanan atas permintaan) artinya layanan yang diberikan atas dasar permintaan pelanggan atau klien. tapi dalam dunia teknologi informasi on demand service disebut fitur atau fasilitas layanan komputasi awan yang memungkinkan pengguna menyediakan berbagai sumber daya kapan  dan di mana  dibutuhkan. 

C. Beberapa bentuk layanan tersebut berbasis teknologi digital, meliputi:

a. Transportasi = Gojek, Grab, Topjek, Bluejek, Bangjek, Maxim

b. Akomodasi = Airbnb, Airyroom, Reddoorz, Traveloka

c. Makanan = Gofood, Grabfood, Rajamakan, Kulina

d. Tiket = Traveloka, Tiket.com, Nusatrip, pegipegiLainnya = Ada banyak pelayanan lainnya yang disediakan menggunakan model bisnis, misal pembersihan rumah (goclean, gomaid, tukangbersih, kurir), logistik (Tiki, JNE, Pos), working space (Wework), belajar (ruang guru, bahaso, kelase).

Minggu, 16 Januari 2022

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS



A. BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

    Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya, sumber modalnya, apa tujuan pendiriannya, sehingga terdapat bermacam-macam bentuk kepemilikan bisnis. Dengan demikian, setiap bentuk kepemilikan bisnis, sesuai dengan misi yang dibawa oleh masing-masing bisnis tersebut. Ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih bentuk perusahaan, antara lain jenis usaha yang dijalankan (perdagangan, industri, dsb), ruang lingkup usaha, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha, besarnya resiko pemilikan, batas-batas pertanggung jawaban terhadap utang-utang perusahaan, besarnya investasi yang ditanamkan, cara pembagian keuntungan, jangka waktu berdirinya perusahaan, dan peraturan pemerintahan Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Berdasarkan kegiatannya, bisnis dapat dikelompokkan menjadi.

1. Manufaktur, yaitu bisnis yang menghasilkan produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti kendaraan.

2. Bisnis jasa, yaitu bisnis yang menghasilkan barang yang tidak berwujud, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan hukum. psikolog, jasa pendidikan.

3. Pengecer dan distributor merupakan pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen merupakan distributor atau pengecer.

4. Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang menghasilkan barang-barang mentah, seperti tanaman pertanian, perkebunan, atau mineral tambang. 

5. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal. Bisnis ini dapat dilihat pada sektor perbankan, asuransi, pasar modal, peadaian,  dan masih banyak lagi bisnis finansial lainnya. 

6. Bisnis informasi adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan kembali properti intelektual (intelellectual property) Bisnis informasi ini dapat dilihat misalnya pada perusahaan pertelevisian, radio, surat kabar, majalah, buku, dan berbagai jenis informasi lainnya yang dapat digunakan. 

7. Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air yang biasanya didanai oleh pemerintah dan merupakan perusahaan yang dimonopoli oleh pemerintah.

8. Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan. 

9. Bisnis transportasi adalah bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.


    Setiap bisnis dimiliki oleh satu atau beberapa orang dengan satu atau beberapa jenis kepemilikan. Semua wirausahawan harus mampu memutuskan bentuk legal kepemilikan bisnisnya. Ada tiga jenis kepemilikan bisnis yang bersifat tradisional, yaitu perusahaan perseorangan, kemitraan, dan korporasi (Fry et al., 2000; Ebert & Griffin, 2009, Ferrell et al., 2011). Memulai bisnis bisa merupakan kegiatan yang mudah. Kita dapat memulai bisnis dengan memberikan layanan di rumah seperti membuka bengkel, rumah makan atau katering, mengembangkan website, atau mencoba memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar kita. Bisnis yang dimiliki dan dikelola oleh satu orang disebut perusahaan perseorangan.

    Tidak semua orang memang memiliki dana atau uang, waktu, atau keinginan untuk memulai bisnis sendiri. Ada kalanya mereka memilih bekerja bersama orang lain atau kelompok untuk melakukan bisnis. Apabila dua orang atau lebih secara legal bersedia menjadi rekan bisnis maka organisasi tersebut disebut dengan partnership. Para pebisnis merasakan banyak keuntungan yang diperoleh dengan menciptakan bisnis yang memisahkan dan membedakan antara kekayaan milik pribadi dan kekayaan bisnis. Bentuk kepemilikan bisnis ini disebut dengan korporasi. Ketiga bentuk kepemilikan bisnis tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Bisnis pada umumnya dimulai dari satu bentuk yang dipilihnya. kemudian bergerak ke bentuk lain yang disarankan lebih menguntungkan. 


B. PERUSAHAAN PERSEORANGAN.

    Perusahaan perseorangan pada umumnya didirikan dan dimiliki oleh perseorangan. Karena dimiliki oleh perseorangan atau secara individu maka tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan keberlanjutannya juga hanya ditentukan oleh seorang pemilik tersebut. Pemilik perusahaan perseorangan juga harus menyediakan dana yang cukup besar untuk menjalankan. bisnisnya. Perusahaan perseorangan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

1. Membutuhkan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Dengan kata lain, perusahaan perseorangan mudah dimulai dan mudah diakhiri. Memulai bisnis dapat dilakukan dengan membeli atau menyewa peralatan sederhana dan akan menjual atau mengembalikan peralatan tersebut ketika perusahaan ditutup. Dalam perusahaan perseorangan. pemilik mengambil keputusan sendiri tanpa ada konsultan dalam membuat keputusan. 

2. Bisa menjadi bos di perusahaan milik sendiri. Bekerja di perusahaan milik sendiri dapat menentukan semua aturan sendiri. Kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan sendiri, dan kesuksesan yang diterima adalah kesuksesan yang diraihnya sendiri..

3. Bangga terhadap karya sendiri, Seorang pebisnis yang memiliki dan mengelola perusahaannya sendiri akan merasa bangga pada hal yang telah dikerjakannya dan mendorong untuk bersemangat mencapai yang terbaik.

4. Prosedur dan aturan hukumnya sederhana. Perusahaan perseorangan tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh izin usaha. 

5. Tidak perlu membayarkan keuntungan yang diperoleh kepada orang lain atau pemerintah.

6. Pajak perusahaan perseorangan rendah. Semua pajak perusahaan perseorangan merupakan pajak perseorangan pemilik sehingga pembayaran pajak merupakan pajak penghasilan pemilik yang merupakan tarip normal.


Di sisi lain, ada beberapa kelemahan perusahaan perseorangan. diantaranya: 

1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan lemahnya keberlanjutan bisnis tersebut. Tanggung jawab pemilik yang tidak terbatas ini menyebabkan harta pribadi dan harta perusahaan tercampur, serhingga hutang pribadi pun tidak dapat dipisahkan dari hutang perusahaan.

2. Sumber daya keuangan sangat terbatas. Hal ini disebabkan tidak ada pemilik modal lain selain pemilik itu sendiri, maka bila tidak ada lagi modal pemilik, maka perusahaan juga akan berhenti beroperasi. Apabila perusahaan perseorangan ini akan mengambil kredit dari bank untuk memperbesar modalnya, mak biasanya perusahaan perseorangan akani mengalami kesulitan karena pihak bank juga menganggap perusahaan perseorangan sebagai perusahaan yang penuh resiko.

3. Kesulitan dalam pengelolaan. Semua bisnis memerlukan manajemen atau pengelolaan yang memerlukan laporan persediaan, akuntansi, pajak. dan sebagainya. Hal ini disebabkan tidak ada seorang pun yang ahli dalam semua bidang dan sulitnya mendapatkan karyawan yang ahli dalam semua bidang tersebut dengan upah yang rendah. Pada umumnya, karyawan yang ahli dalam semua bidang tersebut telah bekerja di perusahaan besar dengan gaji tinggi.

4. Komitmen terhadap waktu sangat besar. Pemilik perusahaan perseorangan harus selalu mengatur jadwal dengan ketat untuk mengelola bisnis, melatih karyawannya, dan berbagai kegiatan lain dalam hidupnya. Hal ini disebabkan tidak ada orang lain dalam perusahaan perseorangan yang dapat berbagi pengelolaan dengannya.

5. Keuntungan pribadi sedikit. Jika Anda menjadi bos di perusahaan sendiri, Anda akan kehilangan keuntungan yang diperoleh bila bekerja pada orang lain, seperti asuransi, rekreasi perusahaan, biaya pengobatan, dan sebagainya.

6. Pertumbuhan atau ekspansi dalam perusahaan perseorangan pada umumnya tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan perusahaan perseorangan hanya mengandalkan kreativitas, pengetahuan, dan dana milik sendiri.

7. Jika pemilik perusahaan perseorangan meninggal, maka besar kemungkinan perusahaan tersebut ikut mati.

oleh karena itu, apabila bisnis dengan kepemilikan ini bertambah besar, maka tidak mungkin lagi menggunakan jenis kepemilikan tersebut. semakin besar bisnis maka bentuk pememilikan perusahaan perseorangan tidak tepat dan harus berubah menjadi kepemilikan lain lebih mendukung penyediaan dana dan kemampuan dalam mengelola atau mengorganisir. 

C. PERSEKUTUAN ATAU PARTNERSHIP

    Persekutuan atau partnership merupakan bentuk legal kepemilikan bisnis kedua, yang sering disebut dengan persekutuan. Ada beberapa jenis persekutuan, yaitu persekutuan umum (general partnership), persekutuan terbatas (limited partnership) dan persekutuan yang terbatas kepemilikannya (master limited partnership).

1. Persekutuan umum (general partnership) merupakan persekutuan di mana semua pemilik berbagi dalam kegiatan operasional bisnis dan dalam mengasumsikan tanggung jawab atas hutang perusahaan. Persekutuan umum (general partner) merupakan pemilik (sekutu) yang memiliki tanggung jawab terbatas dan aktif mengelola perusahaan.

2. Persekutuan terbatas (limited partner) merupakan pemilik yang menginvestasikan dana atau uang nya ke dalam bisnis tetapi tidak memiliki tanggung jawab mengelola hutangnya atau kerugiannya dalam investasi. Tanggung jawabnya terbatas, dalam arti sekutu terbatas tidak bertanggung jawab atas hutang perusahaan di luar apa yang telah iinvestasikan ke dalam perusahaan tersebut. Dengan kata lain, tanggung jawabnya hanya sebatas jumlah dana yang ditanamkan dalam perusahaan.

3 Persekutuan yang terbatas kepemilikannya (master limited partnership). Bentuk persekutuan ini mirip dengan korporasi yang kegiatannya juga mirip korporasi, namun pajaknya merupakan pajak partnership dan bertujuan menghindari tarif pajak korporasi.

Bentuk kepemilikan ini merupakan persekutuan perusahaan perseorangan namun dimiliki oleh lebih dari satu orang, yang bertindak sebagai pemilik dan sekutu. bentuk kepemilikan bisnis persekutuan ini adalah bentuk yang unik. umumnya mereka membentuk bisnis dengan kerjasama bila keluarga atau teman memutuskan bahwa mereka ingin mengumpulkan sumber daya dan dananya untuk bersama-sama dalam memulai bisnis. 

Ada beberapa keunggulan bentuk persekutuan atau rekanan, yaitu: 

1. Lebih banyak mendapatkan dana karena melibatkan lebih dari satu orang. Mereka dapat mengumpulkan uang untuk memulai bisnisnya, terutana persekutuan terbatas. Bentuk usaha ini lebih memudahkan pemilik dan rekan kerjasama mencari pinjaman modal di bank.

2. Pengelolan bisnis dilakukan secara bersama-sama dengan keahlian dan pengetahuan yang saling melengkapi dalam mengelola bisnis sehari-hari. Para anggota sekutu tersebut akan saling bebas mengatur waktunya dalam mengelola bisnis. 

3. Kepemilikan bisnis ini adalah kemampuannya untuk tumbuh lebih besar daripada perusahaan perseorangan karena ada tambahan talenta dan modal dari rekan kerjasama. 

4. tidak ada tarif pajak khusus untuk bentuk persekutuan.


D. KORPORASI

    Korporasi merupakan pemisahan entitas bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham. Korporasi juga merupakan entitas legal berizin negara. dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari para pemiliknya. Ko sangat berbeda dari kedua jenis kepemilikan bisnis sebelumnya, yaitu perusahaan perseorangan dan kerjasana. Istilah korporasi menggambarkan ukuran dan kekuasaan yang besar. Dalam kenyataannya, korporasi menunjukkan berbagai karakteristik seperti status hukum sebagai suatu entitas, hak dan kewajiban, serta jangkauan. Sebagai suatu entitas, korporasi dapat dikelola, dijual, dan dapat membuat dan menjual produk. Tanggung jawab yang dimiliki adalah sebesar modal yang diinvestasikan ke dalamnya. Dalam pengelolaannya, korporasi dikendalikan oleh dewan direktur (board of directors) yang dipilih dari para pemegang saham.

Ada beberapa keuntungan korporasi, yaitu:

1. Adanya keterbatasan tanggung jawab yang hanya sebesar modal yang ditanamkan dalam korporasi tersebut. Aset personal para pelaku bisnis dalam korporasi mendapat perlindungan atau tidak dicampuradukkan dengan aset korporasi.

2. Mudah dalam mendapatkan tambahan modal atau dana. Apabila korporasi membutuhkan tambahan dana maka saham atau kepemilikan korporasi dapat dijual kepada para investor. Korporasi juga lebih dipercaya dalam mendapatkan dana dengan meminjam dari pihak lain.

3. Mempunyai kesempatan untuk meningkatkan jumlah dananya maka korporasi dapat dikembangkan lebih besar menggunakan peralatan dan fasilitas yang terbaru. Korporasi juga dapat mendatangkan orang ahli untuk mengelola dan mengembangkan bisnisnya.

4. Keberlanjutan korporasi dapat terjamin karena dengan menjual sahamnya maka korporasi akan dapat menyediakan dana yang lebih besar. Kelangsungan hidup korporasi ini disebut tidak terbatas. Apabila salah pemilik saham meninggal dunia maka keberlanjutan bisnis tetap dapat dipertahankan.

5. Mengalami perubahan kepemilikan dengan cara menjual lembar saham yang dimilikinya. 

6. Pemisahan antara pemilik dan pengelola. Korporasi dapat meningkatkan jumlah dananya dari para pemilik atau investor tanpa melibatkan pemilik dana tersebut dalam pengelolaan bisnis. Bentuk kepemilikan bisnis korporasi ini lebih baik daripada bentuk kepemilikan sebelumnya, baik perusahaan perseorangan maupun kerja sama.

kelemahan koperasi yaitu;

1. prosesnya yang digunakan ilegal, peraturan yang dibuat sangat ketat, biaya awal dalam memulai bisnis besar.

2. penghitungan pajak ganda.

3. ukuran koporasi yang besar menyebabkan perusahaan tidak fleksibel dalam menanggapi perubahan yang besar dan cepat.

4. rentan terjadinya konflik antara pemegang saham dan dewan direktur.

5. biaya awal dalam mengelola korporasi sangat besar. 


E. TIPE KORPORASI DAN JENIS KEPEMILIKAN BISNIS LAIN

    Tidak ada satu bentuk kepemilikan tunggal yang ideal bagi semua pemilik atau pelaku bisnis Individu yang menyusun bisnis kecil atau sedang memulai bisnisnya, pasti memilih bentuk keperikan perusahaan perseorangan. Beberapa pelaku bisnis yang memutuskan untuk bekerja bersama para pelaku bisnis lainnya bisa memilih bentuk kepemilikan kerjasama. Jika para pelaku bisnis memilih untuk membatasi tanggung jawabnya maka mereka pasti akan memutuskan memilih bentuk kepemilikan bisnis korporasi. Bisnis kecil yang semula dimiliki secara perorangan yang kemudian berkembang menjadi besar akan memilih untuk mengubah bentuk kepemilikannya, yang semula perusahaan perseorangan atau kerjasama menjadi bentuk korporasi. Selanjutnya, ada enam bentuk korporasi, yaitu:

1. Private corporation, yaitu bentuk korporasi dengan saham yang hanya dimiliki oleh beberapa orang dan tidak dijual secara umum. Pengendalian terhadap pemegang saham dilakukan oleh keluarga, pengelola kelompok, atau karyawan perusahaan.

2. Public corporation, yaitu korporasi dengan saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat secara umum.

3. S corporation, yaitu korporasi yang diorganisasi dan beroperasi seperti korporasi tetapi diperlakukan seperti partnership atau rekanan untuk tujuan pembayaran pajak. Jenis korporasi ini harus memenuhi syarat tertentu.

4. Limited liability corporation, korporasi dengan pemilik yang dikenai pajak seperti partner tetapi juga dapat menikmati keuntungan dari tanggung jawab yang terbatas tersebut. Jenis korporasi tersebut sangat berkembang akhir-akhir ini.

5. Professional corporation, yaitu korporasi yang terdiri dari para profesional seperri dokter, ahli hukum, akuntan, dan sebagainya. Korporasi ini membatasi tanggung jawab personal tetapi tidak membatasi tanggung jawab keuangannya.

6. Multinational or transnational corporation, yaitu korporasai di mana sahamnya di jual ke berbagai negara dan manajer atau pengelola korporasi juga berasal dari berbagai negara.

    Korporasi harus dikelola berdasarkan prinsip corporate governance. yaitu peran para pemegang saham, direktur atau pimpinan perusahaan, die para manajer dalam pembuatan keputusan dan akuntabilitas korporasi. kepemilikan bisnis yang lazim digunakan di indonesia adalah koperasi. koperasi adalah organisasi yang dimiliki dan di kendalikan oleh orang-orang yang menggunakan, produsen, konsumen, atau pekerja dengan kebutuhan yang sama dengan menggabungkan sumber daya untuk keuntungan bersama. 

    Sementara itu prinsip koperasi adalah suatu ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi nonpemerintah internasional) adalah

a. keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela,

b. pengelolaan yang demokratis,

c. partisipasi anggota dalam ekonomi,

d. kebebasan dan otonomi,

e. pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.

Indonesia telah menyusun UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah: 

a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,

b. pengelolaan dilakukan secara demokrasi,

c. pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing masing anggota, 

d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, 

e. kemandirian,

f. pendidikan perkoperasian. g. kerjasama antarkoperasi. 

Rabu, 12 Januari 2022

Bagaimana perusahaan dapat selalu memotivasi karyawan agar tetap memiliki komitmen dalam bekerja terutama pada masa Pandemi Covid-19 ?


 source image: p.kindpng.

Motivasi kerja sebagai faktor pendorong seseorang untuk melakukan pekerjaan tentu sangat penting terlebih lagi di masa pandemi ini. Akan tetapi, semasa pandemi, motivasi kerja karyawan. Motivasi mempunyai dua bentuk dasar, yaitu buatan (eksternal) dan hakiki (internal). Sutrisno (2010) mеngаtаkаn bаhwа motivаsi еkstеrnаl аdаlаh suаtu dorongаn аtаu kеkuаtаn yаng аdа di dаlаm diri sеsеorаng yang dipengaruhi oleh faktor internal yang dikendalikan oleh perusahaan.

Untuk menghindari menurunnya kinerja karyawan, berikut hal yang bisa dilakukan antara lain:

1.  Perusahaan peduli terhadap karyawan dengan memberikan dukungan (insentif) dan bantuan material maupun non material kepada karyawan yang juga sedang mengalami pandemi covid-19, agar karyawan juga memiliki rasa peduli dan akan tetap berkomitmen pada perusahaannya.

 

2.    Sering mengadakan rapat dan mendengarkan keluhan karyawan melalui media zoom meeting atau rapat Google. Karena pimpinan mendengarkan keluhan karyawan bahwa perusahaan peduli dengan kesejahteraan karyawan. Serta mengajak karyawan untuk berpikir bersama untuk meningkatkan turnover di era pandemi covid-19, sehingga menghasilkan feedback yang baik antara karyawan dengan perusahaan.

 

3.  Responsibility atau pemberian makna adanya kewajiban moral dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepada seseorang. hal ini menunjukkan kepada karyawan terbaik anda, bahwa perusahaan memercayai kemampuan mereka dalam beramanah. Memberikan tanggung jawab lebih kepada karyawan Anda akan membuat karyawan tersebut merasa kemampuannya dipercaya oleh perusahaan sehingga secara psikis akan membuat karyawan tetap termotivasi untuk selalu memberikan performa lebih baik. Ini juga merupakan bentuk dalam memberikan support yang dibutuhkan karyawan dalam mengembangkan diri.

 

4.    Membuat suasana kerja yang positif dan menyenangkan cara lainnya dapat dilakukan untuk memotivasi karyawan-karyawan adalah dengan membuat lingkungan kerja senyaman mungkin. Lingkungan kerja yang nyaman tentunya membuat karyawan menjadi semangat untuk bekerja.

 

5.   Dan yang paling penting menjaga hubungan komunikasi. Karena komunikasi sangat penting dalam membangun dan mempertahankan suatu hubungan. Dengan cara ini akan mengetahui perkembangan karyawan sekaligus mengetahui masalah apa yang sedang di hadapi.

 

Dengan begitu memotivasi karyawan dapat membuat kinerja karyawan menjadi meningkat dan penting sekali pada masa pandemi covid-19 ini. Selain itu memotivasi karyawan dapat membuat karyawan menjadi betah berada pada lingkungan kerja. Setiap pimpinan di perusahaan seharusnya memiliki cara tersendiri untuk memotivasi karyawan, namun hal tersebut harus dilakukan secara konsissten agar mencapai hasil yang tetap maksimal dan stabil.

Selasa, 11 Januari 2022

JELASKAN STRATEGI BAURAN PEMASARAN BAURAN PEMASARAN 7P DIKAITKAN DENGAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN DI PASAR GLOBAL


    Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran, terdiri dari 4P atau 7P, yang digunakan untuk tujuan pemasaran dan untuk mencapai target pasar yang tepat. Istilah ini pertama kali diciptakan oleh profesor pemasaran Harvard Neil Borden pada tahun 1948. Strategi Pemasaran 7P pertama kali diperkenalkan pada tahun 1982. Kemudian model pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion.) kemudian mengalami perkembangan menjadi strategi pemasaran 7P atau Service Marketing Mix yang lebih banyak digunakan dalam bidang jasa.

1. Produk adalah segala bentuk hasil komersial yang diberikan ke pasar untuk digunakan atau dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, sehingga produk atau jasa Anda secara otomatis dapat meningkatkan daya saing pasar. Persaingan produk di pasar global sangat sengit para UMKM harus optimis bahwa produk lokal dapat bersaing di pasar global. Dan Kualitas produk menjadi faktor penting agar mampu mencuri perhatian pasar global.

2. Tempat atau lokasi perusahaan. Semakin strategis lokasi bisnis Anda, semakin besar keuntungan perusahaan. Dengan lokasi yang strategis, konsumen atau calon pelanggan dapat lebih mudah menemukan dan mengakses bisnis Anda, sehingga transaksi penjualan menjadi lebih mudah. Tempat yang mencakup lokasi pemasaran produk agar dapat tepat sasaran dengan daya beli pembeli yang maksimal dan menarik para dimata investor-investor pasar global.

3. Harga adalah jumlah yang harus dibayar pengguna atau pelanggan Anda untuk mendapatkan produk yang Anda sediakan. Dengan kata lain, jika ada pengorbanan (yaitu uang dan waktu), seseorang akan menggunakan layanan yang Anda berikan atau membeli produk yang Anda berikan sesuai dengan manfaat yang diinginkannya, dan dapatkan dari produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan. Persaingan harga menjadi tak terhindarkan yang banyak dilakukan negara di dunia, persaingan harga ini bisa membuat harga barang menjadi lebih murah, Akibatnya bagi Indonesia, arus impor barang semakin deras dan pekerjaan pemerintah menjadi lebih berat.

4. Promosi. Strategi marketing ini serius dalam perkara kenaikan pangkat bisnis, misalnya bagaimana cara memasarkan produk, media apa yg digunakan, & sebagainya. Promosi adalah galat satu taktik marketing yg mempunyai tujuan, antara lain: Mengidentifikasi & menarik konsumen baru. Mengomunikasikan produk baru. Meningkatkan jumlah konsumen buat produk yg sudah dikenal secara luas. Menginformasikan pada konsumen mengenai peningkatan kualitas produk. Mengajak konsumen buat mendatangi lokasi penjualan produk. Memotivasi konsumen supaya menentukan atau membeli suatu produk.

5. Orang (People) SDM adalah komponen krusial pada taktik marketing mix. Faktor asal daya insan sangat memilih maju atau tidaknya sebuah perusahaan. Tak bisa kita pungkiri bahwa faktor ini berperan krusial pada menciptakan suatu kemajuan atau bahkan kemunduran berdasarkan suatu perusahaan. Inilah mengapa aneka macam perusahaan berlomba-lomba buat mencari kandidat pekerja terbaik, mereka bahkan rela membayar lebih buat menyewa pihak pencari kerja independen yg telah pakar pada mencarikan kandidat pekerja bagi perusahaan.

6. Proses. pada ini meliputi bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya, mulai berdasarkan konsumen memesan (order) sampai akhirnya mereka menerima apa yg mereka inginkan. Beberapa perusahaan eksklusif umumnya mempunyai cara yg unik atau spesifik pada melayani konsumennya.

7. Penampilan (bukti fisik) Tampilan tempat usaha akan menjelaskan bagaimana bangunan perusahaan ditata. Apakah perusahaan menggunakan interior yang unik, sistem petir yang menarik, desain ruangan yang eye-catching, dll. Perusahaan pasti akan menyadari bahwa tata letak bangunan internal perusahaan pasti akan mempengaruhi suasana hati pengunjung. Desain interior yang terkesan berantakan pasti akan membuat konsumen sedikit tidak nyaman dengan keadaan perusahaan. Bangunan harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan untuk memberikan pengalaman bagi pengunjung dan memberikan nilai tambah.

UMKM adalah: Pengertian, Karakteristik, Ciri-Ciri, Statistik dan Peranan UMKM


A. PENGERTIAN UMKM 

UMKM merupakan usaha perdagangan yang dikelola oleh badan usaha atau perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. UMKM dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Usaha Mikro. Usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. sebagaimana diatur dalam UU ini.

2. Usaha Kecil. Usaha ekonomi ploduktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UU ini.

3. Usaha Menengah. Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UU ini.

UMKM mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian Indonesia salah satunya untuk membantu penyerapaan tenaga kerja dan mengetaskan kemiskinan, membantu meratakan perkonomian Indonesia sehingga orang-orang di Indonesia tidak perlu berpindah ke kota besar untuk mencari pekerjaan, mendorong ekspor negara, membantu ketahanan ekonomi nasional. Usaha kecil, Menengah dan Mikro memberikan jaring pengaman bagi kegiatan ekonomi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Usaha kecil, menengah dan mikro juga berperan dalam membentuk dan mempromosikan PDB. Selain itu, perannya juga dapat memperluas penyerapan dan kesempatan kerja, serta menciptakan lapangan kerja.

B. KARAKTERISTIK UMKM

Pada dasarnya UMKM memiliki beberapa karakteristik, tergantung perkembangannya UMKM dibagi menjadi 4 kriteria, yaitu:

  1. Livelihood Activities : UMKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup atau nafkah. Umumnya dikenal sebagai sektor informal.
  2. Micro Enterprise : UMKM yang memiliki sifat pengrajin, tetapi tak bersifat kewirausahaan.
  3. Small Dynamic Enterprise : UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan serta mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
  4. Fast Moving Enterprise : UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha besar.
C. CIRI-CIRI UMKM

Agar tidak bingung saat mengamati, Anda bisa mempelajari ciri-ciri UMKM yang dijelaskan di bawah ini:

1. Perusahaan memiliki tempat usaha, yang dapat dipindahkan jika perlu.
2. Jenis produk atau komoditi tidak selalu tetap. Apa yang dijual kepada pelanggan dapat berubah sewaktu-waktu.
3, perusahaan belum manajemen yang relatif lengkap. Manajemen keuangan sering disamakan dengan keuangan pribadi.
4. Sebagian besar usaha tersebut tidak memiliki izin usaha dan legalitas lainnya seperti NPWP.
5. Pelaku usaha umumnya tidak memiliki akses perbankan. Namun, beberapa bisnis sudah memiliki akses ke lembaga keuangan non-bank.
6. Sumber daya manusia yang terlibat dalam operasi ini umumnya belum matang.

D. STATISTIK

Secara statistik, UMKM dibedakan berdasarkan sektor ekonomi:

- Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan.

– Layanan keuangan, leasing dan perusahaan.

– Perdagangan, hotel dan restoran.

- Penambangan dan penggalian.

– Listrik, gas alam dan air bersih.

– Transportasi dan komunikasi.

- Industri pengolahan.

- menaikkan.

- Melayani.

E. PERANAN UMKM

UMKM mempunyai peranan penting di perekonomian Indonesia. Berikut mi beberapa peranan UMKM dalam perekonomian.

1. Membantu penyerapan tenaga kerja dan mengentaskan kemiskinan. Kegiatan UMKM bisa membantu penyerapan tenaga kerja. Data dari Kementerian Koperasi dan UMKM menunjukkan bahwa ada 55.2 juta unit UMKM di Indonesia dan menyerap sekitar 101.7 juta orang (tahun 2011).

2. Membantu merasakan perekonomian Indonesia. UMKM juga memiliki peran yang sangat penting untuk memeratakan ekonomi Indonesia UMKM melibatkan banyak individu, dengan Jokasi yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia Dengan penyebaran semacam itu maka UMKM bisa membantu meratakan perekonomian Indonesia karena UMKM tidak terkonsentrasi di wilayah atau sektor tertentu. Penyebaran tersebut membuat orang-orang Indonesia tidak perlu melakukan urbanisasi, yaitu pindalt ke kota besar untuk mencari pekerjaan.

3. Mendorong ekspor negara UMKM bisa membantu negara memberi pemasukan dalam bentuk devisa. Jika UMKM menjual ke luar negeri (ekspor) milka UMKM tersebut biasanya akan menerima pembayaran dalam bentuk S. Dollar AS tersebut akan menjadi devisi (cadangan dollar yang disimpan oleh Bank Indonesia). Devist tersebut diperlukan untuk melakukan pembayaran impor. Mengapa memakai dollar AS? Karena biasanya eksportir luar negeri tidak menerima pembayaran dalam Rupiah, Mereka ingin dibayar dengan mata uang "keras', seperti dollar AS. Jika suatu negara tidak mempunyai dollar AS maka negara tersebut akan kesulitan untuk membayar impor barang sehingga akan kesulitan melakukan transaksi impor. Pada tahun 2016, devisi yang dihasilkan oleh UMKM mencapai Rp88,45 miliar.

4. Membantu ketahanan ekonomi nasional.

Kegiatan UMKM mempunyai ciri, yaitu cakupan geografis yang kecil sehingga UMKM cenderung melayani konsumen di sekitar. Sektor yang biasanya dilayani oleh UMKM adalah sektor konsumsi seperti rumah makan, bahan makanan, dan kebutuhan sehari-hari. Sektor tersebut merupakan sektor yang selalu bertahan jika terjadi kondisi perekonomian yang buruk. Ekonomi Indonesia saat ini masih ditopang oleh konsumsi dalam negeri yang mencapai sekitar 60%. 

Senin, 10 Januari 2022

JELASKAN MANAJEMEN RANTAI NILAI , MANAJEMEN OPERASI, PENTINGNYA PENGENDALIAN, TIPE-TIPE PENGENDALIAN, METODE PENGAWASAN DAN PENGAWASAN EFEKTIF

   


 A. MANAJEMEN RANTAI NILAI & MANAJEMEN OPERASI

·   MANAJEMEN RANTAI NILAI (VALUE CHAIN MANAGEMENT): Rantai nilai adalah satu set proses dan kegiatan yang bertujuan menciptakan nilai kepada konsumen. Manajemen operasi berkaitan dengan upaya transformasi input menjadi output.

·   SISTEM MANAJEMEN OPERASI: Manajemen operasi adalah bidang bisnis yang berfokus pada proses produksi, serta memastikan pemeliharaan dan pengembangan yang efektif dan efisien. Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola proses mengubah input menjadi output. manajemen operasi meliputi; 1). Model Manajemen Operasi, 2). Operasi pada Produksi Barang dan Jasa.

·     MANAJEMEN KUALITAS: 1). Konsep kualitas, 2). Pengendalian kualitas tradisional. 

B.  MANAJEMEN KUALITAS TOTAL

·     MANAJEMEN KUALITAS TOTAL, adalah komitmen strategis terhadap kualitas.

·  MANAJEMEN KUALITAS TOTAL: terdiri dari beberapa elemen, 1). Komitmen strategis, 2). Keterlibatan karyawan, 3). Teknologi, 4). Bahan, 5). Metode.

 

C.   DEFINISI DAN PENTINGNYA PENGENDALIAN

·     Pengendalian yang baik memerlukan perencanaan, perencanaan yang baik memerlukan pengendalian.

·   Pengendalian manajemen adalah usaha sistematik untuk: menetapkan standar prestasi tertentu dengan merencanakan mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar prestasi, menentukan apakah terjadi penyimpangan dan mengukur apakah penyimpangan itu berarti (signifikan), dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumberdaya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. 

     D. DERAJAD PENGENDALIAN DAN TIPE TIPE PENGENDALIAN

Derajat pengendalian yang tepat harus ditentukan. Derajat yang optimum adalah sedemikian rupa sehingga kreativitas dan motivasi organisasi muncul, tetapi di lain pihak koordinasi dalam organisasi dapat dilakukan.

Tipe-tipe pengendalian 

1.     Pengawasan pendahuluan (Feedforward Control), Menurut pendapat  saya pengawasan ini sering disebut juga dengan Steering Control Ini dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan penyimpangan dari standar dan tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap diselesaikan (kegiatan belum dilaksanakan). Pengendalian ini semacam memerlukan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai perubahan-perubahan dalam lingkungan atau kemajuan-kemajuan dalam mencapai tujuan tertentu.

2.     Pengawasan Concurrent, Menurut pendapat saya pengawasan concurrent maksudnya pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan melakukan kegiatan Pengawasan ini sering disebut pengawasan "Ya-Tidak", screening control, "berhenti terus" dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. . Tipe pengendalian ini kurang populer dibandingkan dengan tipe pengendalian feedforward Tetapi setidak tipe ini dapat digunakan sebagai pelengkap, dan digunakan bersama-sama dengan pengendalian feedforward. Penggunaan Bersama tersebut akan meningkatkan keamanan program atau kegiatan yang sedang dilakukan.

3.     Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control), Menurut pendapat saya Pengawasan ini biasa juga dikenal sebagai "Past-Action Control yang mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan dan pengukuran ini dilakukan setelah kegiatan terjadi. Pengendalian umpan balik kadang-kadang diperlukan untuk tujuan lain, misalnya untuk tujuan penentuan bonus dan memotivasi karyawan.

 

E.      DESAIN SISTEM PENGENDALIAN & METODE PENGAWASAN

 

·  Titik pengendalian strategis, meliputi; prestasi kunci ( key performance area), titik pengendalian strategis. 

·     Metode pengawasan, meliputi; pengawasan Non-Kuantitatif, pengawasan kuantitatif.

 

F.      PENGAWASAN EFEKTIF DAN PERLAWANAN TERHADAP PENGAWASAN

·   PENGAWASAN EFEKTIF: 1). Disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi, 2). Disesuaikan dengan manajer, 3). Ekonomi, 4). Akurat, 5). Tepat waktu, 6). Fleksibel, 7). Obyektif dan Bisa Dipahami, 8). Mengarah Pada Perbaikan, 9). Memfokuskan Pada Titik Strategis. 

·  PERLAWANAN TERHADAP PENGAWASAN: 1). Alasan Perlawanan, 2). Mengatasi perlawanan terhadap pengendalian.

APA ITU PROSES INTI MANAJEMEN, TEORI MOTIVASI, DAN PENGEMBANGAN PRODUK


Proses inti manajemen 

  1. Manajer dan karyawan berinteraksi dengan pelanggan eksternal dan membangun hubungan dengan mereka, mengembangkan produk dan jasa baru, berinteraksi dengan pemasok eksternal, dan menghasilkan produk dan jasa atau pelayanan untuk pelanggan eksternal. Sementara itu, proses pendukung memberikan sumber daya dan input yang penting ke dalam proses inti yang penting bagi pengelolaan kegiatan perusahaan atau organisasi. Jelaskan proses inti manajemen operasional.

Ada dua jenis proses dalam kegiatan operasi, yaitu proses inti (core process) dan proses pendukung (support process). Proses inti ini merupakan serangkaian kegiatan yang menyampaikan nilai pada pelanggan. Manajer dan karyawan berinteraksi dengan pelanggan eksternal dan membangun hubungan dengan mereka, mengembangkan produk dan jasa ba berinteraksi dengan pemasok eksternal, dan menghasilkan produk dan jasa atau pelayanan untuk pelanggan ekstemal.

Menurut Krajewski et al. (2007), ada empat proses inti, yaitu:

a.  Proses hubungan dengan pelanggan atau yang disebut pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Karyawan terlibat dalam proses hubungan dengan pelanggan dengan cara mengidentifikasi, menarik, dan membangun hubungan dengan pelanggan eksternal, dan membantu pengiriman atau penyampaian kebutuhan dan harapan pelanggan. Fungsi tradisional seperti pemasaran dan penjualan merupakan bagian dari proses tersebut.

 

b. Proses pengembangan produk atau jasa baru: Karyawan terlibat dalam proses pengembangan produk atau jasa baru dengan mendesain dan mengembangkan produk atau jasa baru tersebut. Produk atau jasa baru tersebut dikembangkan sesuai dengan spesifikasi pelanggan ekstemal.

 

c.     Proses pemenuhan pesanan. Proses pemenuhan pesanan meliputi kegiatan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk dan menyampaikan jasa atau pelayanan dan produk kepada pelangganeksternal.

 

d.  Proses hubungan dengan pemasok Dalam proses tersebut karyawan memilih pemasok jasa, bahan baku, fasilitas, dan informasi dengan cepat dan efisien.

 

  1. Dalam hubungan antarmanusia di tempat kerja, satu orang karyawan dapat termotivasi untuk bekerja keras menghasilkan sesuatu sebanyak mungkin, namun orang lain hanya termotivasi untuk mengerjakan sesuatu secukupnya saja. Jelaskan tiga jenis teori motivasi.

Dalam hubungan antarmanusia di tempat kerja, ada tiga jenis teori motivasi, yaitu teori klasik dan manajemen ilmiah, teori keperilakuan awal, dan teori motivasi kontemporer.

a.  Dalam teori klasik, karyawan hanya dimotivasi oleh uang. Oleh karena itu, menurut Frederick W. Taylor, pencetus manajemen ilmiah, perusahaan harus mampu menganalisis pekerjaan agar dapat menemukan cara terbaik untuk melaksanakan pekerjaan agar dapat menghasilkan produk yang lebih murah dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. gaji karyawan. Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk lebih aktif dalam bekerja. Oleh karena itu, pekerjaan pada saat itu dibagi menjadi elemen atau tugas yang lebih kecil, dan lebih mudah untuk mengulangi eksekusi, sehingga melakukan pekerjaan lebih efisien.

 

b.  Teori perilaku awal dimulai dengan eksperimen yang disebut Howthorne Research. Eksperimen ini bertujuan untuk menguji hubungan antara perubahan lingkungan fisik dan output karyawan. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa produktivitas karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan fisik, tetapi juga oleh teori hubungan interpersonal. Oleh karena itu, manajer harus memberikan perhatian dengan memperhatikan karyawan. Atas dasar teori perilaku awal, muncul beberapa teori insentif, yaitu model sumber daya manusia yaitu teori X dan teori Y; model permintaan hierarkis; dan teori dua faktor.

 

c.  Teori motivasi kontemporer juga menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan Teori motivasi kontemporer, mempertimbangkan motivasi pencapaian, rancangan pekerjaan, penguatan, dan teori keadilan organisasional. Individu yang berprestasi tinggi tidak termotivasi oleh penilaian organisasi tentang kinerja atau penghargaan-penghargaan organisasional, karena itu kenaikan dari usaha menuju tujuan-tujuan pribadi mereka yang mempunyai integritas tinggi. teori ini meliputi teori pengharapan dan teori keadilan.

  1. Produk dan jasa memerlukan pengembangan. Pengembangan produk merupakan penciptaan produk atau jasa yang menyediakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan. Apabila usaha pengembangan produk berhasil maka akan dapat dihasilkan produk baru atau produk yang dimodifikasi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Jelaskan 6 (enam) jenis pengembangan produk.

a.   Fase perencanaan yang menghubungkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi Pemasaran: mengartikulasikan kesempatan pasar dan mendefinisikan segmen pasar. Desain: mempertimbangkan landasan dan arsitektur produk dan menilai teknologi baru Pemanufakturan: mengidentifikasi hambatan produksi dan menyusun strategi rantai pasokan. Fungsi lain penelitian ketersediaan teknologi, keuangan menyediakan sasaran perencanaan dan manajemen umum mengalokasikan sumber daya proyek.

 

b. Tahap pengembangan konsep yang mengidentifikasi permintaan pasar serta pengembangan dan evaluasi konsep produk Pemasaran mengumpulkan kebutuhan pelanggan mengidentifikasi pelanggan, dan mengidentifikasi produk yang dapat bersaing. Desain menemukan kelayakan konsep produk mengembangkan konsep desain industrial dan membangun dan menguji plototype untuk percobaan Pemanufakturan memperkirakan biaya pemanufakturan dan menilai fisibilitas produksi. Fungsi lain keuangan memfasilitasi analisis ekonomi dan hokum menemukan isu-isu paten.

 

c.  Desain pada level sistem. Pada tahap ketiga mulai menyusun dari produk hingga komponen dan bahan yang menyusun produk tersebut Pemasaran mengembangkan rencana pemilihan dan peluasan produk dan menyusun target penjualan. Desain: menyusun produk  alternative, mendefinisikan subsistem utama yang terkait dan Desain menyusun memperbaiki desain industrial. Pemanufakturan mengidentifikasi pemasok untuk komponen kunci, melakukan analisis membeli atau membuat sendiri, menentukan skema perakitan akhir dan menyusun target biaya Fungsi lain keuangan membantu analisis membel atau membuat sendin dan pelayanan produk identifikasi isu-isu pelayanan.

 

d.     Perincian desain yang merupakan tahap desain lengkap hingga proses produksinya dan mengembangkan rencana pemasaran. Desain mendefinisikan komponen produk memilih bahan baku, menentukan toleransi dan melengkapi dokumentasi pengendalian desain industrial. Pemanufakturan mendefinisikan proses produksi bagian demi bagian, mendesain peralaran menentukan proses penjamin kualitas dan mulai pengadaan alat.

 

e.  Pengujian dan perbaikan. Pemasaran mengembangkan promosi dan peluncuran dan memfasilitasi pengujian. Desain pengajian reliabilitas, pengujian daur hidup produk, pengujian kinerja, perbaikan aturan dan perubahan desain. Pemanufakturan:membantu pemasok,memperbaiki proses pabrikasi dan perakitan, melatih para karyawan, menentukan proses penjamin kualitas dan mulai pengadaan alat.

 

f.      Tahap produksi awal produk yang telah didesain. Hasil akhir dari seluruhntahpan proses pengembangan produk adalah peluncuran produk di pasar Pemasaran penempatan awal produksi dengan pelanggan kunci desain evaluasi awal output produksi. Pemanufakturan memulai operasi ke dalam sistem produksi.


Sekian semoga bermanfaat dan mudah dipahami.

 
Copyright © 2014 CERDIK MEDIA BLOG. Designed by OddThemes